Thursday, July 20, 2017

Ciri-ciri khusus penyakit Tipes

Penyakit typus adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan berupa infeksi yang disebabkan karena munculnya bakteri Salmonella typhi.  Munculnya bakteri Salmonella typhi dalam tubuh adalah karena konsumsi makanan yang tidak sehat lewat minuman atau makanan yang kurang bersih dan menggandung kuman. Di Indonesia sendiri, penderita typus masih tergolong banyak pertahunnya, yaitu mencapai 100 ribu orang penderita typus sepanjang tahun. Typus biasanya menyerang seseorang pada musim kemarau, dimana perkembangbiakan lalat sebagai perantara kuman menjadi lebih pesat, penyakit typus juga dapat menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Salmonella typhi mempunyai keunikan karena hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.

Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), merupakan bakteri gram negative batang, tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 µm x 0,5-0,8 µm. bakteri Salmonella tahan hidup dalam air yang di bekukan dalam waktu lama, bakteri ini resisten terhadap bahan kimia tertentu (misalnya hijau brilian, sodium tetrathionat, sodium deoxycholat). yang menyebabkan demam tifoid. Manusia terinfeksi bakteri ini secara fecal-oral, tidak semua Salmonella typhi yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan menyebabkan infeksi, karena Salmonella typhi harus mencapai usus halus. Salah faktor penting yang menghalangi Salmonella typhi masuk ke usus halus adalah keasaman lambung. Bila keasaman lambung berkurang atau makanan terlalu cepat melewati lambung, maka hal ini akan memudahkan infeksi Salmonella typhi. (Salyers & Whitt, 2002).

Patogenesis infeksi Salmonella typhi yaitu masuk bersama makan makanan atau minuman yang tercemar lalu masuk ke saluran cerna dan mencapai usus halus, Salmonella typhi akan di tangkap oleh makrofag di usus halus dan memasuki peredaran darah, menyebabkan bakteriemia primer. Selanjutnya, Salmonella typhi akan mengikuti aliran darah hingga sampai ke kantung empedu. Bersama dengan sekresi empedu ke saluran cerna, Salmonella typhi kembali masuk ke saluran cerna dan akan menginfeksi peyer’s patches, yaitu jaringan limfoid yang terdapat di ileum, kemudian kembali memasuki peredaran darah, menimbulkan bakteriemia sekunder. Pada saat terjadi bakteriemia sekunder, dapat ditemukan gejala-gejala klinis dari demam tifoid. (Salyers & Whitt, 2002).

Gejala Typus
Penyakit typus dapat dikenali dari beberapa gejala typus berikut ini, diantaranya adalah demam yang tinggi pada penderita. Demam pada penderita typus biasanya lebih mudah dikenali karena berbeda dengan demam penyakit lain yang cenderung statis, orang dengan typus akan mengalami demam yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu penderita juga akan mengalami pusing, mual, muntah, nyeri atau kembung pada perut, dan juga nafsu makan yang terganggu akibat bintil-bintil putih pada seluruh permukaan lidah yang menyebabkan rasa makanan menjadi hambar. Gejala penyakit typus yang sudah kronis biasanya akan ditandai dengan penderita yang tidur mengigau. Hal ini juga diperparah dengan keadaan pasien yang kian memburuk dengan menurunnya tingkat kesadaran penderita, pingsan, hingga kejang karena gangguan metabolisme yang hebat. Penderita juga biasanya mengalami diare karena kuman pada typus juga akan menyebabkan gangguan serius pada organ yang berfungsi untuk menyerap cairan sehingga diare terjadi. Penyebaran kuman juga dapat memicu munculnya kondisi daging usus halus yang sobek atau dikenal dengan istilah perforasi. Hal ini sangat memungkinkan infeksi terjadi sehingga akan menjalar ke organ pencernaan yang lain terutama berbagai rongga-rongga di perut serta paru-paru. Bila sudah begini, penderita sangat dianjurkan untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Pencegahan penyakit typus
Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit maka dapat dilakukan pengendalian dengan menerapkan dasar-dasar hygiene dan kesehatan yaitu melakukan deteksi dan isolasi terhadap sumber infeksi, perlu diperhatikan faktor kebersihan lingkungan, pembuangan sampah dan clorinasi air minum, perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan ekonomi dan peningkatan kebiasaan hidup sehat. 

0 komentar

Post a Comment