Penyakit
typus adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan berupa infeksi
yang disebabkan karena munculnya bakteri Salmonella
typhi. Munculnya bakteri Salmonella typhi dalam tubuh adalah
karena konsumsi makanan yang tidak sehat lewat minuman atau makanan yang kurang
bersih dan menggandung kuman. Di Indonesia sendiri, penderita typus masih
tergolong banyak pertahunnya, yaitu mencapai 100 ribu orang penderita typus
sepanjang tahun. Typus biasanya menyerang seseorang pada musim kemarau, dimana
perkembangbiakan lalat sebagai perantara kuman menjadi lebih pesat, penyakit
typus juga dapat menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Salmonella typhi mempunyai keunikan karena hanya menyerang manusia, dan tidak
ada inang lain.
Salmonella
typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), merupakan
bakteri gram negative batang, tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik,
berukuran 2-4 µm x 0,5-0,8 µm. bakteri Salmonella tahan hidup dalam air yang di
bekukan dalam waktu lama, bakteri ini resisten terhadap bahan kimia tertentu
(misalnya hijau brilian, sodium tetrathionat, sodium deoxycholat). yang
menyebabkan demam tifoid. Manusia terinfeksi bakteri ini secara fecal-oral,
tidak semua Salmonella typhi yang
masuk ke dalam saluran pencernaan akan menyebabkan infeksi, karena Salmonella typhi harus mencapai usus
halus. Salah faktor penting yang menghalangi Salmonella typhi masuk ke usus halus adalah keasaman lambung. Bila
keasaman lambung berkurang atau makanan terlalu cepat melewati lambung, maka
hal ini akan memudahkan infeksi Salmonella
typhi. (Salyers & Whitt, 2002).
Patogenesis infeksi Salmonella typhi yaitu masuk bersama
makan makanan atau minuman yang tercemar lalu masuk ke saluran cerna dan
mencapai usus halus, Salmonella typhi
akan di tangkap oleh makrofag di usus halus dan memasuki peredaran darah,
menyebabkan bakteriemia primer. Selanjutnya, Salmonella typhi akan mengikuti aliran darah hingga sampai ke
kantung empedu. Bersama dengan sekresi empedu ke saluran cerna, Salmonella
typhi kembali masuk ke saluran cerna dan akan menginfeksi peyer’s patches,
yaitu jaringan limfoid yang terdapat di ileum, kemudian kembali memasuki
peredaran darah, menimbulkan bakteriemia sekunder. Pada saat terjadi
bakteriemia sekunder, dapat ditemukan gejala-gejala klinis dari demam tifoid.
(Salyers & Whitt, 2002).
Gejala Typus
Penyakit
typus dapat dikenali dari beberapa gejala
typus berikut ini,
diantaranya adalah demam yang tinggi pada penderita. Demam pada penderita typus
biasanya lebih mudah dikenali karena berbeda dengan demam penyakit lain yang
cenderung statis, orang dengan typus akan mengalami demam yang cenderung
meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu penderita juga akan mengalami pusing,
mual, muntah, nyeri atau kembung pada perut, dan juga nafsu makan yang
terganggu akibat bintil-bintil putih pada seluruh permukaan lidah yang
menyebabkan rasa makanan menjadi hambar. Gejala penyakit typus yang
sudah kronis biasanya akan ditandai dengan penderita yang tidur mengigau. Hal
ini juga diperparah dengan keadaan pasien yang kian memburuk dengan menurunnya
tingkat kesadaran penderita, pingsan, hingga kejang karena gangguan metabolisme
yang hebat. Penderita juga biasanya mengalami diare karena kuman pada typus
juga akan menyebabkan gangguan serius pada organ yang berfungsi untuk menyerap
cairan sehingga diare terjadi. Penyebaran kuman juga dapat memicu munculnya
kondisi daging usus halus yang sobek atau dikenal dengan istilah perforasi. Hal
ini sangat memungkinkan infeksi terjadi sehingga akan menjalar ke organ
pencernaan yang lain terutama berbagai rongga-rongga di perut serta paru-paru.
Bila sudah begini, penderita sangat dianjurkan untuk mendapatkan perawatan
intensif di rumah sakit.
Pencegahan penyakit typus
Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit maka
dapat dilakukan pengendalian dengan menerapkan dasar-dasar hygiene dan
kesehatan yaitu melakukan deteksi dan isolasi terhadap sumber infeksi, perlu
diperhatikan faktor kebersihan lingkungan, pembuangan sampah dan clorinasi air
minum, perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan ekonomi
dan peningkatan kebiasaan hidup sehat.
0 komentar
Post a Comment