Saturday, October 22, 2016

Asyiknya nge Lab ?




 ilmu eksakta itu memang tidak terpisahkan, guys! Setelah jalan 2 semester, kehidupan ala anak eksakta pun dimulai. Kamu bakal mulai sering ada praktikum. Ucapkan selamat datang pada pulang sore~. Ketika anak humaniora bisa pake jas dengan beraneka macam corak buat ngeceng di kampus, kamu hanya punya satu jas warna putih polos.

Lambat laun kamu mulai terbiasa. Menginjak semester akhir kamu bakal sering punya gawe sendiri di laboratorium mulai penelitian skripsi, seminar, sampe penelitian proyek. Lab pun bertransformasi jadi gua yang nyaman bagimu. Karena saking seringnya ngelab, lupa mencuci jas lab selama berminggu minggu jadi hal yang wajar.

Saat penelitianmu melibatkan hewan coba, itu artinya kamu punya pacar baru yang perlu disayang-sayang sepanjang waktu. Punya hewan coba juga berarti pengiritan. Kadang kamu harus rela tidak makan demi menjaganya tetap hidup. Penderitaanmu berakhir?
 Oh, belum…..tak jarang kalau pulang ngelab, badanmu bau kandang. Orang biasa mah mabok karena minuman alkohol atau jalan berliku. Mabok ala mahasiswa Eksakta yang sibuk nge-lab? Mabok petri dish! Karena kamu terbiasa akrab dengan mikroskop, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan pemandangan “indah” yang cuma bisa dilihat para peneliti di laboratorium. Tapi kamu juga gak jarang harus berjam jam pake mikroskop. Sampai matamu jereng.
Dalam hidupmu, tragedi mati lampu bisa jadi mengubah segalanya. Kegiatan nge-lab juga sering menahanmu di kampus sampai tengah malam. Yeah, ‪#‎wesbiyasa‬
Mahasiswa eksakta yang rutin nge-lab juga punya buku harian mereka sendiri. Namanya diary penelitian. Benda pusaka nih! Aktivitas nge-lab membuat mahasiswa eksakta masuk golongan dewa dalam hal: MENUNGGU. Buat yang punya pacar sih, waktu menunggu bisa dimanfaatin buat chat sama pacar, Kalau yang gak punya pacar, waktu menunggu juga bisa dimanfaatin buat selfie, tau kalau gak, ngegalau, coret coret gak jelas, atau gambar di diary penelitian
Setelah penantian panjang, perjuangan hebat, kesabaran ekstra, ketelatenan yang super dan akhirnya kamu berhasil. Namun, ketika hasil penelitianmu tidak sesuai dengan yang diharapkan, lalu penelitianmu gagal. Rasanya…..DUNIA RUNTUH! Faktanya, memang gak banyak para peneliti muda yang sekali coba langsung berhasil. Sekali berhasil dalam penelitian itu namanya keajaiban. Anak yang biasa nge-lab, nyawanya udah kayak kucing. Mati berkali kali, gagal berkali kali tapi tetep maju pantang mundur. Dengan ngelab, kamu dilatih sabar. Nungguin isolatmu tumbuh, nungguin petri-dish mu berkembang dengan sempurna. Sabar itu sih, sudah biasaaaaa. Akhirnya kamu sadar, banyak hal bermanfaat yang bermula dari laboratorium. Kegiatan nge-lab memang sahih untuk melatih kesabaranmu, keuletanmu, dan daya tahanmu. Cuma orang yang terbiasa ngelab yang tahu gimana rasanya punya “goa”!

0 komentar

Post a Comment