Monday, October 24, 2016

Ciri-ciri khusus Ordo Monotremata

ORDO MONOTREMATA

Monotremata adalah mamalia yang paling primitif. Selain mempunyai lapisan telur (yg menelur), anggota ordo ini memiliki karakteristik skeletal primitif seperti korset bahu dan tengkorak yang telah hilang pada mamalia hidup lainnya. Hubungan kelompok mamalia lainnya telah sulit untuk ditentukan karena kombinasi membingungkan struktur primitif dan karakteristik khusus, merupakan sebuah fenomena yang dikenal sebagai evolusi mosaik. Bentuk tertentu tengkorak muncul untuk menghubungkan monotremes ke kelompok mamalia awal punah. Bukti lain, data khususnya genetik, tempat monotremata dekat dengan mamalia yang lebih maju, yaitu marsupial. Monotremata sangat dimodifikasi untuk relung ekologi khusus mereka. Platypus adalah semiaquatic karnivora-insectivore, dan ekidna memiliki makanan khusus yaitu invertebrata kecil seperti semut, rayap, dan cacing. Nama monotremata berarti "satu-lubang," mengacu pada fakta bahwa kedua jenis kelamin hanya memiliki satu lubang di bagian tubuh, yang digunakan untuk kedua reproduksi dan ekskresi.

 
Famili Kollikodontidae


Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Class              : Mammalia
Ordo              : Monotremata
Family           : Ornithorhynchidae
Genus            : Ornithorhynchus
Species          : Ornithorhynchus anatinus


Distribusi : bagian timur benua Australia
Habitat : hewan malam semi-akuatik, menghabiskan lebih banyak waktunya di dalam air untuk mencari makan. 
Perilaku makan : makannya berupa cacing, larva serangga, dan yabbie yang di gali atau di tangkap saat berenang.
Perilaku reproduksi : platypus menelurkan telur yang mirip telur reptile dan sedikit lebuh bundar daripada burung. Platypus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan, walaupun terkadang memungkinkan platypus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasinya terbagi menjadi tiga bagian.
- Tahap pertama : embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung merah telur untuk bernafas.
- Tahap kedua : jari-jari kaki mulai muncul
- Tahap ketiga : gugi muncul
Telur mentas sesuai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu. Organ reproduksi platypus mirip dengan burung (aves). Platypus betina memiliki ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Morfologi tubuh : Oborudon masih memiliki tengkorak dan gigi terpisah, Oborudon dicksoni lebih besar dari pada platypus, Oborudon dicksoni memiliki geraham sedangkan platypus menggunakan keratinized pads. Tubuh platypus di tutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Memiliki semacam indra keenam yang di sebut sistem elektroreseptor yang berada dalam paruhnya yang membantu untuk mendeteksi gerakan elektrik yang dihasilkan binatang air, kakinya berselaput, paruhnya menyerupai bebek/itik. Platypus jantan lebih besar 3x betinanya.
Lain-lain : terdiri dari 2 genera yaitu Obdurodon (punah) dan Ornithorhynchus.


Famili Tachyglossidae

Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Class              : Mammalia
Ordo              : Monotremata
Family           : Tachyglossidae
Genus            : Zaglossus
Species          : Zaglossus attenborough

Distribusi : Papua dan Australia
Habitat : Australia, Tasmania, New Guinea
Perilaku makan : Ekidna makan dengan dengan cara membuka batang kayu yang lunak, sarang semut, dan semacamnya dan menggunakan lidahnya yang panjang serta lengket yang memanjang dari moncongnya untuk mengumpulkan mangsanya. Ekidna moncong pendek terbiasa memakan semut dan rayap dalam jumlah besar, sedangkan ekidna moncong panjang terbiasa memakan cacing tanah dan larva serangga.
Perilaku reproduksi : betina menelurkan satu telur berbulu bercangkang lunak 22 hari setelah kawin dan meletakkkannya langsung dalam kantungnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari, ekidna muda kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kedua kelenjar susu (kerena Monotremata tidak memiliki puting) dan tetap tinggal di dalam kantung induknya untuk 45 hingga 55 hari, selama kurun waktu tersebut, mulai tumbuh duri. Sang ibu menggali lubang untuk merawat anaknya dan meletakkan anaknya di dalam lubang. Sang ibu kembali 5 hari untuk menyusui sampai berhenti menyusui pada bulan ketujuh
Morfologi tubuh : tubuhnya di tutupi rambut kasar dan duri. Ekidna memiliki moncong yang berfungsi sebagai mulut dan hidung, moncongnya panjang dan langsing. Mereka memiliki kaki yang pendek dan kuat dengan kuku besar. Ekidna juga merupakan penggali yang handal, mereka memiliki mulut yang mungil dan rahang tak bergigi.
Lain-lain :  Ekidna di klasifikasikan kedalam 2 genera (genus) yaitu Genus Zaglossus meliputi 3 spesies yang masih bertahan hidup dan 2 spesies yang sudah punah. Tiga spesies yang belum punah
Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijini) pada hutan dataran


Famili Steroopodontidae
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Class              : Mammalia
Ordo              : Monotremata
Family           :Steroopodontidae
Genus            : Steropodon
Species          : Streropodon galmani




Distribusi : middle Albian stage, periode Lower Cretaceus
Habitat : Australia
Perilaku makan :
Perilaku reproduksi :  bertelur
Morfologi tubuh : mirip platypus, dikenali dari sebuah rahang opal dengan tiga graham yang ditemukan di Griman Creek Formation, Lightning Ridge, New South Wales, Australia. Ia adalah mammalia besar untuk era Mesozoic, memiliki panjang yang berkisar antara 5-7 mm, dengan lebar 5-7 mm, panjang 1-2 mm adalah ukuran panjang yang banyak dimiliki oleh makhluk hidup era mesozoic
Lain-lain : monotremata pada zaman purbakala yang sudah punah










0 komentar

Post a Comment